Hasmipeduli.org

Kesalahan Orang Tua dalam Mendidik Anak Remaja Zaman Now

Remaja merupakan sosok yang sedang dalam masa pencarian identitas. Mereka mulai suka menghabiskan waktu bukan dengan keluarga, sehingga dibutuhkan cara mendidik anak remaja yang tepat sasaran.

Remaja adalah masa transisi dari masa anak-anak menjadi orang dewasa yang dimulai pada usia 10-12 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun.

Dalam proses menuju dewasa, peranan orang tua amatlah penting. Namun, kenyataannya, tidaklah mudah bagi orang tua dalam membimbing, mengawasi sekaligus menjadi ‘teman’.

Baca Juga : Inilah 4 Fungsi Orangtua Dalam Mendidik Anak Perempuan

Berikut beberapa kesalahan pada cara mendidik anak remaja zaman now yang salah dan perlu dihindari! Check this out!

1. Orang tua terkadang lupa bahwa mereka juga pernah melewati masa itu

Orang tua cenderung protektif ketika buah hatinya masih dalam masa kanak-kanak. Semua keputusan dibuat oleh orangtua demi kebaikan si anak. Tidak boleh main tanah agar tidak kotor, jangan main hujan supaya tidak sakit.

Namun, saat beranjak dewasa, biasanya sang anak ingin diberi kepercayaan dalam memutuskan sesuatu. Seringkali orangtua lupa bahwa semasa remaja, mereka juga tidak suka jika orangtuanya terlalu ikut campur.

Masa remaja adalah masa ketika kita ingin menentukan sendiri ingin mengenakan baju warna apa, makan di mana, atau mengikuti ekstrakurikuler apa.

Nah, sebagai orang tua, biarkan anak belajar dalam mengambil keputusan dan menerima konsekuensi atas jalan yang telah mereka pilih.

Kelak saat dewasa, ia sudah terlatih untuk bertanggung jawab atas pilihan hidupnya.

Baca Juga : Keutamaan Hari Jumat, Sampaikan Ini Pada Anak Agar Semangat Ibadah

2. Bukan menggurui, menjadi teman baik adalah cara mendidik anak remaja yang sangat efektif

Komunikasi yang baik akan terjalin jika kita memposisikan diri sebagai teman.

Anak remaja butuh untuk didengarkan dan dipahami. Dengan berempati dan berkomunikasi, mereka akan nyaman untuk bercerita pada orangtua saat ada masalah.

Cobalah untuk mencari tahu minat mereka, arahkan pada hal yang positif, baru coba menasihati.

3. Sebagai cerminan dari orang tua, anak tidak harus sama dengan orang tuanya

Sebagai orang tua, kita harus ingat bahwa anak bukanlah duplikat dari diri kita. Mereka adalah pribadi yang berbeda.

Selama tidak melenceng dari nilai-nilai agama dan keluarga, sebaiknya tidak perlu ambil pusing akan pilihan si anak.

Memberi saran atau perspektif orangtua pada sang anak memang boleh asal tetap menghormati pilihannya.

Alih-alih memusingkan hal kecil, sebaiknya kita waspada terhadap hal-hal yang tidak sejalan dengan nilai agama, keluarga dan norma hukum, agar anak terhindar dari pengaruh negatif, contohnya penyalahgunaan narkoba.

Selain itu, orang tua harus menjaga kesehatan mental buah hatinya, karena kesehatan mental generasi millenial sama pentingnya dengan kesehatan fisik.

Baca Juga : Ajari Anak Adab-Adab Dalam Tidur

4. Kesalahan pada cara mendidik anak remaja: Mencontohkan hanya dengan kata-kata, bukan dengan perbuatan

Salah satu cara kita untuk belajar adalah dengan meniru. Sikap ini terbentuk sejak usia dini sampai kita dewasa.

Begitu pula dengan cara mendidik anak remaja. Jika ingin anak rajin beribadah, lakukanlah secara rutin dan biarkan mereka melihatnya.

Akan lebih mudah mengajak mereka melakukan sesuatu, jika mereka melihat kita melakukannya terlebih dulu.

Baca Juga : Syafaat Untuk Orangtua yang Sabar atas Kematian Anaknya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Search
Kategori

Lengkapi amal baik anda hari ini dengan sedekah jariyah bersama HASMI

Hubungi Kami
Hubungi Kami
Terimakasih Telah Menghubungi Kami..!!
Ada yang bisa kami bantu?..