Pentingnya Mengetahui Jalan Kesesatan
Sesungguhnya Alloh ﷻ telah menunjukkan satu jalan lurus bagi para hamba-Nya yaitu Islam. Inilah agama yang diturunkan Alloh ﷻ dan dibawa oleh seluruh nabi dan rosul-Nya. Hanya jalan inilah yang akan mengantarkan mereka kepada rido Alloh ﷻ dan surga-Nya. Akan tetapi iblis yang terlaknat telah bersumpah di hadapan Robb-nya untuk menyesatkan seluruh manusia kecuali sedikit di antara mereka yang tetap berpegang teguh kepada ajaran Islam.
Iblis berjanji sebagaimana yang telah difirmankan Alloh ﷻ:
قَالَ فَبِمَآ أَغۡوَيۡتَنِي لَأَقۡعُدَنَّ لَهُمۡ صِرَٰطَكَ ٱلۡمُسۡتَقِيمَ ١٦ ثُمَّ لَأٓتِيَنَّهُم مِّنۢ بَيۡنِ أَيۡدِيهِمۡ وَمِنۡ خَلۡفِهِمۡ وَعَنۡ أَيۡمَٰنِهِمۡ وَعَن شَمَآئِلِهِمۡۖ وَلَا تَجِدُ أَكۡثَرَهُمۡ شَٰكِرِين
“Iblis berkata: ‘Karena Engkau telah menghukumku tersesat, aku benar-benar akan menghalangi manusia dari jalan-Mu yang lurus. Kemudian aku akan mendatangi mereka dari arah depan dan belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka. Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur’.” (QS. al-A’rof [7]: 16-17)
Iblislah yang telah menyesatkan dan merusak fitroh manusia. Padahal fitroh tersebut asalnya baik dan mencintai kebenaran serta tauhid. Fitroh tersebut menyukai jalan yang benar dan membenci kebatilan serta kesyirikan. Inilah fitroh yang telah ditanamkan Alloh ﷻ pada setiap manusia. Alloh ﷻ berfirman dalam hadis qudsi:
“Sesungguhnya Aku telah menciptakan hamba-hamba-Ku dalam keadaan hanif (cenderung kepada kebenaran dan berpaling dari kebatilan), semuanya demikian. Kemudian setan mendatangi mereka lalu menyesatkan mereka dari agama mereka yang benar. Setan itu juga mengharamkan bagi mereka apa-apa yang Aku halalkan serta menyuruh mereka untuk menyekutukan-Ku dengan sesuatu yang Aku tidak pernah menurunkan keterangan tentangnya.” (HR. Muslim)
Wakaf Qur’an untuk Santri Penghafal Qur’an: 1 Huruf = 10 Kebaikan
Oleh karena itu, alangkah pentingnya setiap Muslim mengetahui dan mengenal jalan – jalan kesesatan dalam rangka mewaspadai dan menghindarinya.
Alloh ﷻ berfirman:
وَكَذَٰلِكَ نُفَصِّلُ ٱلۡأٓيَٰتِ وَلِتَسۡتَبِينَ سَبِيلُ ٱلۡمُجۡرِمِينَ
“Demikianlah Kami terangkan ayat-ayat al-Qur’an agar jelas jalan orang-orang yang sholih dan jalan orang-orang yang berdosa.” (QS. al-An’am [6]: 55)
As-Sa’di rohimahulloh berkata, “Alloh ﷻ menjelaskan dalam kitab-Nya tentang jalan orang-orang yang berdosa. Karena, apabila jalan orang-orang yang berdosa itu jelas dan gamblang, maka memungkinkan untuk dijauhi dan dihindari. Berbeda halnya jika ia tersamar dan terselubung, niscaya tujuan yang penting ini tak akan tercapai.”
Perkaranya sebagaimana yang dikatakan oleh seorang penyair:
(( عَرَفْتُ الشَرَّ لاَ لِلشَّرِ لَكِنْ لِتَوَقِّيْهِ… وَمَنْ لاَ يَعْرِفُ الشَّرَّ مِنَ النَّاسِ يَقَعُ فِيْهِ ))
“Aku mengenal keburukan bukan untuk berbuat buruk, akan tetapi untuk menghindarinya. Barangsiapa yang tidak mengenal keburukan niscaya akan terjatuh ke dalamnya.”
Kholifah Umar bin Khottob rodhiyaallohu’anhu berkata:
“Sesungguhnya simpul-simpul Islam hanya akan terlepas seikat demi seikat jika tumbuh dalam Islam orang-orang yang tidak mengenal perkara jahiliyah.”
Sumber-sumber kesesatan yang akan dijelaskan dalam artikel ini adalah:
- Kasyaf dan Ilham
- Mimpi
- Taklid Buta
- Kebodohan tentang agama
- Akal
- Kaidah-Kaidah Filsafat
- Hawa Nafsu yang Diikuti
- Sikap Berlebih-lebihan dalam Agama
- Pengakuan Bertemu Rosululloh ﷺ dalam Keadaan Sadar
- Menyerupai Orang-orang Kafir
- HAM (Hak Asasi Manusia)
- Tafsir Liberal
- Media Massa
Bersambung…