
ANJURAN MENGIKUTI SUNNAH (ITTIBA’)
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah wa sholatu wassalamu ala Rosulillah Sallahu alaihi wassallam. Wa ba’du.
Allah telah memberikan jalan terang untuk meraih kesuksesan dan keselamatan di dunia dan akhirat yaitu dengan mengikuti kitabullah atau al-Qur’an dan mengikuti sunah nabi atau ittiba’. Setelah mengikuti al Qur’an, tidak mungkin seseorang selamat di dunia ini kecuali harus mengikuti petunjuk-petunjuk nabi dalam segala hal larangan dan perintah. Tidak diragukan lagi bahwa barang siapa yang menaati Rosululloh Sallallahu alaihi wassalam sebenarnya ia telah menaati Alloh ta’ala. Allah berfirman di dalam surat An-Nisaa’ ayat 80.
مَّن يُطِعِ ٱلرَّسُولَ فَقَدۡ أَطَاعَ ٱللَّهَۖ
“Barangsiapa yang mentaati Rasul, maka sesungguhnya ia telah mentaati Allah…”
Suatu hari Nabi Sallallahu alaihi wassalam memberikan nasihat akan pentingnya mengikuti sunnah beliau Sallallahu alaihi wassalam dan berpegang teguh dengannya. Beliau bersabda “Aku berwasiat kepada kalian agar bertakwa kepada Alloh, mendengar dan menaati walaupun kalian dipimpin oleh seorang hamba sahaya. Sesungguhnya siapa di antara kalian yang berumur panjang maka dia akan melihat banyak perselisihan, maka berpeganglah kepada sunnahku dan sunnah Khulafa’ rasyidin yang diberi petunjuk, gigitlah dengan gigi geraham kalian. Jauhilah ajaran-ajaran agama yang dibuat-buat karena semua bid’ah itu adalah kesesatan.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)
Rosululloh Sallallahu alaihi wassalam juga pernah bersabda dalam hadis seraya menjelaskan, “Sesungguhnya setan telah berputus asa untuk disembah di tanah negeri kalian, akan tetapi dia rela ditaati dalam perkara selain itu dari amal-amal yang kalian anggap remeh, maka berhati-hatilah. Sesungguhnya aku telah meninggalkan pada kalian sesuatu yang mana kalian tidak akan tersesat untuk selama-lamanya asalkan kalian berpegang kepadanya yaitu kitab Alloh dan Sunnah Nabi-Nya.” ( HR. Al-Hakim)
Suatu hari Ibnu Mas’ud ra dhiallahu anhu berkata, “Sedikit Ibadah di atas sunnah lebih baik daripada bersungguh-sungguh dalam bid’ah.”
Berkaitan dengan anjuran mengikuti sunnah juga Abis bin Rabi’ah menceritakan ketika melihat Umar bin al-Khaththab mencium hajar aswad, kemudian ia mengatakan, “Sesungguhnya aku mengetahui bahwa kamu adalah batu yang tidak bisa mendatangkan mudharat dan tidak dapat memberi manfaat. Seandainya aku tidak melihat Rosululloh menciummu maka aku tidak menciummu”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Mengikuti sunnah adalah jalan utama menuju surga. Kelak semua umat Rosululloh sallahu alahi wassalam akan masuk surga kecuali mereka yang menyelisihi sunnahnya. Mengikuti sunnah Rosululloh sallahu alahi wassalam juga merupakan bukti kecintaan seseorang kepada Alloh Ta’ala. Selain itu, siapa yang mengikuti sunnah nabi pasti Alloh akan mengasihinya dan mengampuni dosa-dosanya. Karena itu, jika seseorang benar-benar mencintai Alloh, maka wajib baginya mengikuti Rosululloh sallahu alahi wassalam.
Mengikuti sunnah adalah jalan utama menuju surga. Kelak semua umat Rosululloh sallahu alahi wassalam akan masuk surga kecuali mereka yang menyelisihi sunnahnya. Mengikuti sunnah Rosululloh sallahu alahi wassalam juga merupakan bukti kecintaan seseorang kepada Alloh Ta’ala. Selain itu, siapa yang mengikuti sunnah nabi pasti Alloh akan mengasihinya dan mengampuni dosa-dosanya. Karena itu, jika seseorang benar-benar mencintai Alloh, maka wajib baginya mengikuti Rosululloh sallahu alahi wassalam.
Mengikuti sunnah adalah jalan utama menuju surga. Kelak semua umat Rosululloh sallahu alahi wassalam akan masuk surga kecuali mereka yang menyelisihi sunnahnya. Mengikuti sunnah Rosululloh sallahu alahi wassalam juga merupakan bukti kecintaan seseorang kepada Alloh Ta’ala. Selain itu, siapa yang mengikuti sunnah nabi pasti Alloh akan mengasihinya dan mengampuni dosa-dosanya. Karena itu, jika seseorang benar-benar mencintai Alloh, maka wajib baginya mengikuti Rosululloh sallahu alahi wassalam.