Sebagai seorang Muslim, tentu tidak ada panduan yang lebih diutamakan dalam mengambil keputusan selain Alquran.
Hal ini penting, mengingat Alquran adalah satu-satunya kitab suci yang absolut benar. Mengikutinya secara totalitas berarti menyiapkan diri dan keluarga dalam kebahagiaan. Dan, menolaknya, berarti menjerumuskan diri dan keluarga dalam kesengsaraan.
Baca Juga : Inilah 4 Hal yang Mendatangkan Rezeki
Oleh karena itu, mau bagaimanapun dunia ini diwarnai oleh hasil karya cipta manusia, seorang Muslim tidak akan pernah bergeser dari menjalani hidup sesuai dengan tuntunan Islam, yakni Alquran dan Sunnah. Termasuk dalam hal menentukan prioritas dalam mendidik anak.
Dalam masalah pendidikan, Islam meletakkan pendidikan akidah di atas segala-galanya. Dan, itulah yang Allah tekankan dengan menggambarkan betapa getolnya Nabi Ya’kub dalam masalah ini. Sampai ketika anak-anaknya pun dewasa, pertanyaan beliau adalah masalah akidah.
أَمْ كُنتُمْ شُهَدَاء إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِن بَعْدِي
“Adakah kamu hadir ketika Ya’qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 133).
Baca Juga : Keutamaan Menjaga Wudhu, 3 Hal Ini Perlu Disampaikan Pada Anak
Dalam tafsirnya, Ibn Katsir menjelaskan bahwa kewajiban orang tua adalah memberi wasiat kepada anak-anaknya untuk senantiasa beribadah kepada Allah semata.
Hal ini memberikan petunjuk penting bahwa kewajiban utama orang tua terhadap anak-anaknya adalah tertanamnya akidah dalam sanubarinya, sehingga tidak ada yang disembah melainkan Allah Ta’ala semata.
Gerakan Wakaf Al Qur’an yang Pahalanya diniatkan untuk Orangtua : KLIK DISINI