Hasmipeduli.org

Sahabat kaum muslimin yang semoga di rahmati Allah.

Apa istimewanya bagi kaum muslimin merayakan tahun baru ? selain tidak ada tuntunan dan petunjuk dari Nabi kita Muhammad Shallalahu alaihi wasallam (karena sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk beliau). Ini adalah perayaan bathil (haram) bagi kaum muslimin. Sebagian dari kalangan kaum muslimin sudah banyak mengikuti perayaan tersebut, hingga dari desa sampai ke kota, anak-anak sampai orang dewasa bahkan orang tua sekalipun.

Tidak ada istimewanya di malam itu…yang ada hanya kesenangan belaka yang tidak berguna, disana didalamnya terdapat banyak kemaksiatan yang sudah jelas itu dosa besar seperti minum khomar, musik, zina dan kemaksiatan lainya. Sedangkan sebagian kaum muslimin sudah mulai terbawa, terasuki firus-firus maksiat tesebut dengan alasan kapan lagi…ini setahun sekali kita bergembira…

Ada beberapa hal yang perlu di ketahui bahwa dalam perayaan tahun baru ini tidak ada istimewanya dan terdapat kerusakan-kerusakan bagi kaum muslimin diantaranya:

  1. Merayakan Tahun Baru Berarti Merayakan ‘Ied (Perayaan) yang Haram
  2. Merayakan Tahun Baru Berarti Tasyabbuh (Meniru-niru) Orang Kafir
  3. Merekayasa Amalan yang Tanpa Tuntunan di Malam Tahun Baru
  4. Terjerumus dalam Keharaman dengan Mengucapkan Selamat Tahun Baru
  5. Meninggalkan Perkara Wajib yaitu Shalat Lima Waktu
  6. Begadang Tanpa Ada Hajat
  7. Terjerumus dalam Zina
  8. Mengganggu Kaum Muslimin
  9. Meniru Perbuatan Setan dengan Melakukan Pemborosan
  10. Menyia-nyiakan Waktu yang Begitu Berharga

Sahabat kaum muslimin yang semoga di rahmati Allah.
Allah Subhanahu Wata’ala telah mengagungkan kaum muslimin dan telah mengistimewakannya dengan dua perayaan sebagai hari rayanya yang harus diagungkan dan di syiarkan yaitu hari Raya Idul Fitri dan idul Adha.

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu berkata,

قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْمَدِينَةَ وَلأَهْلِ الْمَدِينَةِ يَوْمَانِ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَقَالَ « قَدِمْتُ عَلَيْكُمْ وَلَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ يَوْمَيْنِ خَيْراً مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ النَّحْرِ

“Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari raya untuk bersenang-senang dan bermain-main di masa jahiliyah. Maka beliau berkata, “Aku datang kepada kalian dan kalian mempunyai dua hari raya di masa Jahiliyah yang kalian isi dengan bermain-main. Allah telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik bagi kalian, yaitu hari raya Idul Fithri dan Idul Adha (hari Nahr)” (HR. An Nasai no. 1556 dan Ahmad 3: 178, sanadnya shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim sebagaimana kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth).

Yuk, agungkan dua hari raya umat islam.. bukan merayakan tahun baru.!!