Tafsir Liberal
Dewasa ini mulai muncul cara menafsirkan al-Qur’an dan dalil-dalil syar’i dengan tafsir yang tidak memiliki metode yang jelas. Tafsir ini tidak mempunyai standar tertentu, ia tidak lain hanyalah pemanjaan terhadap hawa nafsu belaka. Ke mana saja hawa nafsu mengarah, maka ke sanalah tafsir tersebut mengarah. Dalam tafsir para penganut aliran ini, sedikitpun kita tidak menemukan keharuman nama ulama-ulama Islam. Pakar-pakar mereka berkiblat kepada Yahudi dan Nasroni, serta berguru kepada tokoh-tokoh kedua umat sesat tersebut.
Sedekah Beras untuk Santri, Yatim dan Dhuafa
Anehnya, mereka menamakan kekacauan tafsir mereka itu dengan pembaharuan. Jelas, menggunakan tafsir liberal dalam memahami Islam salah satu sumber kesesatan.